Roadmap Pengembangan Dosen Menuju Perguruan Tinggi Bermutu dan Berdaya Saing Global
03 December 2025 | Intan | 74 kali dilihat
Banjarmasin | STIKES ISFI NEWS. APDFI Regional 3 menyelenggarakan Webinar Nasional : “Workshop Strategi Penyusunan Renstra, RIP dan Roadmap Institusi, Prodi dan Dosen Menuju Terkareditasi Unggul Nasional dan Internasional”. Menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. sc. agr. Ir. Didik Sulistyanto, akademisi dan peneliti senior dengan rekam jejak riset internasional di bidang bioteknologi, pengendalian hayati, dan pembangunan sumber daya manusia. Profil akademik beliau menunjukkan pengalaman riset lintas negara, hibah internasional (IFS, WUS, ITSF-Japan, Uni Eropa), hingga publikasi di jurnal bereputasi global (Scopus Q1). Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 29 Nopember 2025 diawali dengan sambutan sealigus pembukaan oleh Ketua Regional 3 APDFI, Sekaligus Ketua STIKES SAMARINDA, yakni apt. Supomo, M.Si.
STIKES ISFI Banjarmasin hadir sebagai peserta aktif, sebagai bagian dari komitmen institusi untuk mewujudkan visi “Perguruan Tinggi yang Bermutu, Inovatif, dan Kompetitif dengan daya saing global” sesuai dokumen resmi institusi .
Dalam pemaparannya, Prof. Didik menekankan bahwa dosen merupakan aktor kunci dalam transformasi mutu perguruan tinggi. Melalui pengalaman beliau sebagai profesor, peneliti, dan koordinator berbagai proyek internasional, beliau menggarisbawahi tiga pilar fundamental :
Pertama, Kompetensi Akademik dan Riset. Penguatan kapasitas riset dosen meningkatkan mutu lulusan, mutu publikasi, dan reputasi institusi. Hal ini ditekankan melalui pengalaman Prof. Didik memimpin riset multi-years bidang bioteknologi, pengendalian hayati, dan inovasi biofertilizer dengan pendanaan nasional dan internasional (IFS, DIKTI, LPDP, European Community) . Kedua, Inovasi dan Hilirisasi. Pengalaman beliau dalam produksi massal biopestisida dan biofertilizer menunjukkan bahwa penelitian yang berdampak nyata meningkatkan nilai strategis perguruan tinggi dan daya saing regional/global. Ketiga, Jejaring Internasional (International Networking) Kolaborasi riset dengan Jerman, Irlandia, Jepang, dan Uni Eropa menjadi contoh bagaimana jejaring internasional dapat memperluas akses hibah, publikasi, dan mobilitas akademik.
Arah Pengembangan Dosen Farmasi di Era Kesehatan Modern
Materi webinar menekankan bahwa dosen farmasi menghadapi tantangan yang semakin kompleks, terutama akibat : cepatnya inovasi, digital health, bioteknologi, dan personalized medicine, meningkatnya standar global pada pendidikan kesehatan, tuntutan lulusan yang kompetitif secara internasional.
Untuk itu, roadmap pengembangan dosen diarahkan pada empat ranah strategis : (1) Reinforcement of Professional Competency, Dosen didorong untuk terus memperbarui pengetahuan melalui sertifikasi kompetensi, pelatihan pedagogik, dan penguatan keterampilan klinis serta kefarmasian berbasis teknologi. (2) Research Excellence and International Publications, pentingnya penelitian kolaboratif, publikasi bereputasi, mentoring riset bagi dosen muda, dan budaya akademik berbasis data ilmiah. (3) Digital Transformation in Higher Education. Dosen harus siap mengadopsi teknologi pembelajaran, learning analytics, serta integrasi AI dalam proses pembelajaran. (4) Networking, Collaboration, and Global Engagement. Kolaborasi lintas program studi, lintas institusi, hingga international mobility menjadi fondasi penting menciptakan perguruan tinggi yang berdaya saing global.
Materi yang disampaikan ini memiliki relevansi kuat terhadap Visi–Misi STIKES ISFI Banjarmasin, terutama dalam beberapa aspek: Mutu dan Tata Kelola Perguruan Tinggi. Poin tata kelola kredibel, transparan, dan akuntabel sejalan dengan pesan Prof. Didik mengenai pentingnya research governance, sistem monitoring kinerja dosen, dan budaya mutu yang berkelanjutan. Pendidikan Berdaya Saing Global. Dorongan Prof. Didik agar dosen meningkatkan kompetensi pedagogik dan riset mendukung tujuan institusi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan mampu bersaing secara global. Penguatan Riset dan Pengabdian Masyarakat. Pengalaman narasumber dalam riset aplikatif (biokontrol, biopestisida, pertanian organik) memberikan inspirasi bagaimana STIKES ISFI dapat mengembangkan riset kesehatan berbasis evidence-based, mengintegrasikan inovasi ke dalam pengabdian masyarakat, membuka peluang kolaborasi penelitian multisektor. Kerja Sama Nasional dan Internasional. Model kolaborasi Uni Eropa, Jerman, dan Jepang yang dilakukan Prof. Didik menjadi contoh konkret bagaimana perguruan tinggi dapat memperluas jaringan internasional untuk memperkuat Tridharma.
Implikasi Strategis bagi Pengembangan SDM STIKES ISFI Banjarmasin. Berdasarkan materi webinar, terdapat beberapa langkah implementatif yang dapat dilakukan STIKES ISFI Banjarmasin, yakni: (1) Pembentukan Roadmap Pengembangan Dosen STIKES ISFI Banjarmasin. Roadmap ini dapat mencakup: pengembangan keahlian klinis dan farmasi berbasis teknologi, peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian, insentif publikasi ilmiah internasional, capacity building dosen muda. (2) Penguatan Budaya Riset dan Inovasi. Penerapan research group, pusat studi, dan kelompok riset terarah memungkinkan dosen mengembangkan kepakaran khusus yang selaras dengan kebutuhan kesehatan masyarakat. (3) Internasionalisasi, melalui : program visiting lecturer, joint research, pengembangan kurikulum berbasis standar ASEAN, dan peningkatan kemampuan bahasa akademik. (4) Integrasi Teknologi dalam Pengajaran. Pengembangan smart learning ecosystem, penggunaan AI, sistem e-learning adaptif, serta pendekatan student-centered learning.
Webinar yang menghadirkan Prof. Didik memberikan wawasan strategis tentang bagaimana dosen farmasi dan institusi pendidikan kesehatan harus bertransformasi untuk menghadapi kompetisi global. Melalui materi yang kaya pengalaman internasional, STIKES ISFI Banjarmasin mendapatkan fondasi strategis untuk memperkuat komitmen institusi menjadi perguruan tinggi yang bermutu, inovatif, dan berdaya saing global.
Keikutsertaan civitas STIKES ISFI dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen lembaga dalam mengadopsi prinsip mutu, inovasi, dan kolaborasi internasional demi peningkatan kualitas tridharma sekaligus penguatan profil lulusan kesehatan Indonesia di kancah global. (yugs2025)