BERITA

Solo, Stikes ISFI News. Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pendidikan Menengah Farmasi Indonesia (APMFI) dan Ikatan Vokasi Farmasi Indonesia (IVFI) yang berlangsung pada 25–27 November 2025 di Solo menghadirkan beragam agenda strategis untuk memperkuat mutu pendidikan vokasi farmasi di Indonesia. Kegiatan tahunan ini dirancang sebagai ruang kolaborasi antara para pemangku kepentingan pendidikan vokasi, mulai dari pimpinan sekolah, asosiasi, hingga perguruan tinggi. Dalam kegiatan tersebut, KaSenat Stikes ISFI Banjarmasin, apt. Yugo Susanto, turut hadir dalam peranannya sebagai Dewan Pengarah IVFI.

Salah satu sesi yang paling menarik perhatian peserta adalah paparan praktik baik dari para kepala sekolah berprestasi. Pada hari kedua, tampil Ika Yuliana, S.Pd., M.Pd., Kepala SMKN 2 Simpang Empat Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang membagikan strategi transformasi sekolah yang berhasil membawa lembaganya menjadi SMK unggul, mandiri, dan bertaraf internasional dalam waktu singkat. Berbagai pencapaian luar biasa dipaparkan, antara lain keberangkatan 120 siswa untuk kuliah dan bekerja di Jepang melalui beasiswa penuh, pencapaian status BLUD dalam lima tahun, hingga pengakuan sebagai salah satu sekolah dengan pengelolaan terbaik di Kalimantan Selatan.

Dalam paparannya, Ika Yuliana menekankan pentingnya pembentukan karakter, tata kelola administrasi yang sistematis, penetapan target yang terukur, serta budaya evaluasi yang konsisten. Ia juga memaparkan berbagai inovasi seperti buku pembinaan siswa per guru, indikator objektif penilaian kinerja guru, hingga program kewirausahaan berbasis target penjualan produk siswa. Pendekatan komprehensif ini terbukti meningkatkan mutu pembelajaran dan mendorong sekolah meraih lebih dari seratus sertifikat praktik baik di berbagai level nasional dan internasional .

Kehadiran para praktisi inspiratif seperti Kepala SMKN 2 Simpang Empat memberikan warna tersendiri dalam Rakernas APMFI–IVFI 2025. Stikes ISFI Banjarmasin melalui KaSenat apt. Yugo Susanto memberikan apresiasi atas upaya kolaboratif ini, dan berharap semangat inovasi serta transformasi yang dibagikan dalam forum nasional tersebut dapat menginspirasi peningkatan kualitas pendidikan vokasi farmasi di seluruh Indonesia. (Yugs2025)